Jumat, 11 April 2014

Pentingnya Pendidikan Informal Bagi Anak

Pendidikan adalah suatu pengetahuan dan keterampilan yang disampaikan seseorang atau kelompok dari satu generasi hingga akan diteruskan oleh generasi seterusnya. Pendidikan bisa disampaikan dalam bentuk pengajaran, penelitian, atau pelatihan. Ada dua jenis pendidikan yang berlaku di Indonesia, pendidikan formal dan informal. Pendidikan formal yang dimaksud adalah pendidikan yang dilaksanakan di sekolah-sekolah dari jenjang TK, SD, SMP, sampai SMA dengan dasar kurikulum akademik yang dipatenkan di suatu negara. Sedangkan pendidikan informal merupakan pendidikan yang dilaksanakan di luar sekolah-sekolah atau sering kita sebut lembaga kursus, bimbingan belajar atau les.

Pendidikan sangat penting bagi sebuah bangsa, terutama bangsa Indonesia yang menomorsatukan pendidikan sebagai dasar untuk menentukan masa depan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang pernah dijajah bangsa lain, dan kemerdekaan Indonesia seperti sekarang ini telah diraih tak lain dan tak bukan dengan pendidikan. Apa jadinya jika bangsa ini tidak dimodali dengan pendidikan? Oleh karena itu, pendidikan sangat penting dimiliki setiap orang dan harus ditanamkan sejak usia dini agar bangsa ini menjadi bangsa yang cerdas dan tak mudah  dibodohi oleh bangsa lain.

Pendidikan informal dapat diperoleh dari pengalaman sehari-hari, baik secara sadar, maupun tidak sadar, umumnya bersifat tidak teratur atau kegiatan belajar yang mandiri, misalnya seperti bimbingan belajar/ les maupun Sekolah Minggu. Pendidikan informal tersebut biasanya dimulai sejak usia dini dimana pendidik memfasilitasi pendidikan dengan pengalaman dan rangsangan yang bersifat mengembangkan namun menyeluruh. Hal itu dilakukan agar anak dapat berkembang secara sehat dan optimal.

Pendidikan informal dapat membuahkan hasil yang sama dengan pendidikan formal. Peserta didik akan diajarkan belajar secara mandiri dan berkembang dengan kemampuan masing-masing, mengembangkan sifat saling mengasihi, persahabatan, kerja sama, kedisiplinan, dan saling bantu membantu. Namun, untuk jika peserta didik menghendaki untuk lanjut ke pendidikan formal, disarankan untuk mengikuti ujian persamaan di lembaga informal sejenis yang menyelenggarakan ujian kesetaraan. 

Hal yang paling tidak dapat diduga, melalui pendidikan informal ini, kemungkinan  besar akan tergali kemampuan dan potensi seorang anak. Anak akan mudah mengambil jurusan pendidikan sesuai bakat yang dimiliki saat duduk di bangku perkuliahan. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa pendidikan informal tidaklah buruk untuk mengadapi sebuah perubahan pada generasi penerus bangsa ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar